Senin, 21 Desember 2009

Metode Kontrasepsi

PANTANG BERKALA

Mekanisme kerja

Prinsip pantang berkala adalah tidak melakukan persetubuhan pada masa subur istri. Untuk menentukan masa subur istri dipakai 3 patokan, yaitu: 1).ovulasi terjadi 14±2 hari sebelum haid yang akan datang; 2). Sperma dapat hidup dan membuahi dalam 48 jam setelah ejakulasi; 3) ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi. Jadi, jika konsepsi ingin dicegah, koitus harus dihindari sekurang-kurangnya selama 3 hari(72 jam), yaitu 48 jam sebelum ovulasi, dan 24 jam setelah ovulasi terjadi.

Tampaknya cara ini mudah dilaksanaan, tetapi dalam praktenya sukar untuk menentukan saat ovulasi yang tepat. Hanya sedikit wanita yang mempunyai daur haid teratur; lagi pula dapat terjadi variasi, lebih- lebih sesudah persalinan, dan pada tahun-tahun menjelang menopause (Wiknjosatro, 2007)

Manfaat:

Kontrasepsi :

- Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai hamil

- Tidak ada resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi

- Tidak ada efek samping sistemik

- Murah atau tanpa biaya

Nonkontrasepsi :

- Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana

- Menambah pengetahuan tentang system reproduksi suami dan istri

- Memungkinkan mengeratkan relasi/hubungan melalui peningkatan komunikasi antara suami istri/pasangan

Keterbatasan :

  • Keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti instruksi.
  • Perlu pantang selama masa subur unutk menhindari kehamilan.
  • Perlu pencatatan setiap hari.
  • Tidak terlindung dari IMS termasuk HBVdan HIV/AIDS (Anonim, 2006)

SPERMATISID

Mekanisme kerja

Preparat spermatisid terdiri atas 2 komponen, yaitu bahan kimia yang mematikan sperma (nonlifenoksi polietanol) dan medium yang dipakai berupa tablet busa, krim atau agar. Tablet busa atau gara diletakkan pada vagina, dekat serviks. Gerakan-gerakan senggama akan menyebarkan busa meliputi serviks, sehingga secara mekanisme menutupi ostium uteri eksternum dan mencegah masuknya sperma kedalam kanalis servikalis.

Daya guna

Daya guna teoritis ialah 3 kehamilan per 100 tahun-wanita. Daya guna pemakaian ialah 30 kehamilan per 100 tahun-wanita. Perbedaan yang tinggi ini disebabkan oleh seringnya terjadi kesalahan dalam praktek., misalnya krim atau agar yang dipakai tidak cukup banyak, pembilasan vagina dalam 6-8jam sesudah sanggama, dan sebagainya.

Efek sampingan

Jarang terjadi yaitu berupa reaksi alergik. Disamping itu preparat spermatisid mempunyai rasa tidak nyaman (Wiknjosastro,2007)

KONDOM

Kondom merupakan selubung/sarung karetyang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks( karet), plastik(vinil) atau bahan alami (produk hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual. Berbagai bahan ditambahkan pada kondom baik untuk meningkatkan efektivitasnya (misalnya penambahan spermisida) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual.

Tipe kondom terdiri dari :

- Kondom biasa

- Kondom berkontur (berigerigi)

- Kondom beraroma

- Kondom tidak beraroma

Mekanisme kerja

Kondom menghalangi masuknya sperma kedalam vagina dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sehingga sperma tersebut tidak tercurah kedalam saluran reproduksi perempuan.

Efektivitas

Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.

Manfaat

Kotrasepsi

- Efektif bila digunakan dengan benar

- Tidak menganggu produksi ASI

- Tidak mengganggu kesehatan pengguna

- Tidak mempunyai pengaruh sistemik

- Murah dan dapat dibeli secara umum

- Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus

- Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda

Non kontrasepsi

- Memberi dorongan suami untuk ber-KB.

- Dapat mencegah penularan IMS.

- Mencegah ejakulasi dini.

- Membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengurangi iritasi bahan karsinogenik eksogen pada serviks).

- Saling berinteraksi sesama pasangan.

- Mencegah imuno infertilitas.

Keterbatasan

  • Efektivitas tidak terlalu tinggi.
  • Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.
  • Agak mengganggu hubungan seksula ( mengurangi sentuhan langsung).
  • Pada bebapa pengguna bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi.
  • Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.
  • Beberapa pengguna malu untuk membeli kondom ditempat umum.
  • Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah (Anonim,2006).

DIAFRAGMA

Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet), yang diinsersikan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.

Jenis difragma antara lain: flat spring (flat metal band), coil sping (coiled wire), Arching spring (kombinasi metal spring).

Mekanisme Kerja

Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba fallopi) dan sebagai alat tempat spermisida.

Manfaat

Kontrasepsi

- Efektif bila digunakan dengan benar

- Tidak mengganggu produksi ASI

- Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya.

- Tidak menganggu kesehatan pengguna

- Tidak mempunyai pengaruh sistemik

Non Kontrasepsi

- Salah satu perlindungan terhadap IMS/HIV/AIDS, khususnya apabila digunakan dengan spermisida.

- Bila digunakan pada saat haid, menampung darah menstruasi.

Keterbatasan

  • Efektivitas sedang (bila digunakan dengan spermisida angka kegagalan 6-16 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama)
  • Keberhasilan kontrasepsi bergantung pada kepatuhan mengikuti cara penggunaan.
  • Motivasi diperlukan berkesinambungan dengan menggunakannya setiap berhubungan seksual.
  • Pemeriksaan pelviks oleh petugas kesehatan terlatih diperlukan untuk memastikan ketepatan pemasangan.
  • Pada beberapa pengguna menjadi penyebab infeksi saluran uretra.
  • Pada 6 jam pascahubungan seksual, alat masih harus diposisinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar